Transaksi Via / Lewat IP pada Server Pulsa (Host To Host Server Pulsa - H2H )


Transaksi Via / Lewat IP pada Server Pulsa (Host To Host Server Pulsa - H2H )
Host To Host Server Pulsa

Setelah mengenal apa itu transaksi lewat / via jalur IP , dimana telah saya posting sebelumnya, kini saya coba menjelaskan sedikit tentang hubungannya dengan Server Pulsa. Saya harap pembaca telah mengerti tentang transaksi lewat IP baik mengunakan protokol TCP/IP, UDP, SMTP, POP3 dll. Mungkin kita akan membahas fokus pada Protokol TCP/IP. dimana transaksi dengan protokol TCP/IP inilah yang banyak di gunakan di dunia saat ini. mulai segi kemampuan,  keamanan, flexibilitas serta kemudahan dalam berkomunikasi antar Perangkat keras dengan perangkat keras lain dengan protokol yang fleksible.


Transaksi Isi Pulsa Mengguakan IP Pada Server Pulsa (Host To Host )

Transaksi data via IP menggunakan protokol TCP/IP pada server pulsa sudah bukan hal yang luar biasa saat ini. Ketika membayangkan server pulsa tentu akan terbayang bagaimana mengisi pulsa, mungkin sebagian orang mengenal hanya transaksi lewat HP(sms) atau YM, Padahal kini hampir semua perangkat lunak yang di gunakan pada server pulsa mendukung transaksi lewat ip ( Host to Host ).


Format Transaksi via IP / Host To Host pada Server Pulsa

Standart Protokol TCP/IP dalam pengiriman data ke sebuah server atau host membuat format data berbagai server berbeda beda dengan server lain. Lihat contoh format transaksi melalu IP / host to host yang ber format XML dibawah tentu menggunakan perangkat keras hp sulit dilakukan, bahkan menggunakan PC sekalipun kalau format tersebut harus di ketik manual tentu menjadi beban tersendiri. Oleh karena hal itu di lakukan oleh perangkat lunak tentu bukan hal perkara sulit, bahkan mungkin jika kita menulis manual dengan format sms membutuhkan waktu beberapa detik namun dengan software , format xml yang begitu panjang hanya membutuhkan waktu sepersekian detik ( kurang dari 1 detik ). Oleh karena itu software menjadi peranan penting dalam transaksi via IP / Host to host.

Perbedaan Transaksi Isi Pulsa Mengguakan IP, YM dan SMS

Perbedan yang paling mendasar transaksi lewat Ip dengan HP(sms) hanya pada tujuan dan format pesan yang dikirim, menggunakan HP (sms) tujuan berupa nomer HP( nomer operator telekomunikasi) dan format sms pun sederhana seperti. ISI S50 [nomer_hp] [pin] atau i.s50.012345xxxx.1234 dst, hal ini di karenakan data yang dikirim dalam satu kali pengiriman terbatas oleh banyaknya karakter ( hanya 160 karakter / pengiriman), slain itu, HP( hand phone /bukan merek ) tidak se flexible PC, laptop atau komputer dalam pengetikan . oleh karena itu. format sederhana sangat di sukai oleh para agen pulsa dalam men topup atau mengisi pulsa. Pada transaksi via IP / host to host tujuan berupa URL dan format cukup panjang dan terstruktur. mulai dari format xml, json maupun http_pos.

Contoh Format Penngiriman Via SMS dan Yahoo Messanger ( YM )

Pengiriman mengunakan format biasanya menggunahan handphone, dan ini juga sering di aplikasikan melalui jalur layanan chat seperti yahoo messanger dll.
  • Via Hp
  • Tujuan : 08234567891
  • Format SMS :
  •  i.s20.08123456789.1234

  • Via YM
  • Tujuan : ym_id@yahoo.com
  • Format YM :
  •  i.s20.08123456789.1234

Contoh Format Pengiriman via IP / Host To Host

Tujuan : https://123.456.789.10/topup.php atau https://www.dtwos.com/topup.php
Format XML :
 <?xml version="1.0"?>
     <methodCall>
          <methodName>topup</methodName>
              <params>
                   <param>
                      <value>
                         <struct>
                            <member>
                                 <name>userid</name>
                                  <value><string>48978965</string></value>
                            </member>
                             <member>
                                 <name>product</name>
                                  <value><string>X20</string></value>
                             </member>
                              <member>
                                  <name>msisdn</name>
                                  <value><string>08123456789</string></value>
                            </member>
                             <member>
                                 <name>partner_trxid</name>
                                  <value><string>123456</string></value>
                             </member>
                                  <member>
                                  <name>signature</name>
                                  <value> <string>xxxxx</string></value>
                           </member>
                 </struct>
          </value>
      </param>
  </params>
</methodCall>



Tidak ada Standart Baku Berupa Protokol untuk Format Transaksi via IP / Host To Host pada Server Pulsa

 

Konferensi developer Software Pulsa Protokol Bandung 1.0
Konferensi developer Software Pulsa - Protokol Bandung 1.0

Setiap perangkat lunak masing masing memiliki kelebihan dan kekurangan, mulai dari kemudahan penggunaan hingga setingan setiap perangkat lunak. begitu juga settingan setiap modul untuk melakukan transaksi via IP atau host to host. 

Hal mendasar yang membuat tidak ada standart baku adalah : masing masing developer perangkat lunak ( software pulsa ) memiliki argumen tersendiri mengapa mereka lebih prefer, atau lebih suka menggunakan standart mereka. Mulai dari mudahnya memparsing data yang di terima software mereka, ataupun masalah kemanan dan kenyamana. Ada yang memilih menggunakan http_post karena data yang lebih kecil saat dikirim, ada yang memilih menggunakan JSON karena kecil dan sangat struktural dan jelas, ada juga yang menggunakan XML dan XML-RPC (remote procedure call ) karena mudah menparsing dan mendesckripsikan data yang dikirim, serta keamanan dan kongruensi data saat melakukan procedure call.

Hal hal kecil semacam itulah mengapa setiap kali sebuah server ingin berkomunikasi dengan server lain yang berbeda developer atau berbeda merk software sulit di lakukan, tidak mudah seorang user ( pemilik server pulsa ) untuk melakukan transaksi kepada server lain yang berbeda jenis software. mulai dari settingan serta kemampuan server yang dimiliki user untuk berkomunikasi sesuai standart server lain, dan itu biasanya hanya bisa dilakukan oleh pihak developer ( pembuat software terseabut ) atau pihak ketiga yang memiliki kemampuan membuat atau mendeveloper perangkat lunak ( programer ).

Standart Protokol Bandung 1.0 dalam komunikasi antar Antar Server Pulsa Untuk transaksi via IP/ host To Host


Sejak mulai gencarnya sistem cluster produk operator yang di pelopori oleh operator terbesar di indonesia, banyak server pulsa melakukan transaksi via ip atau host to host, baik memasang client di luar cluster jang jaraknya sangat jauh seperti antar propinsi atau kabupaten, maupun melakukan transaksi ke penyedia host to host. sulitnya komunikasi antar server di karenakan tidak memiliki standart baku server terbatasnya ahli it di masing masing pemilik server pulsa, para pemiik server pulsa mencoba berdiskusi dengan pemilik server lain. dengan target menggundang para developer software pulsa. terjadilah deklarasi untuk membangung sistem komunikasi antar server pulsa di bandung. Pertemuan yang di hadiri dari berbagai kalangan pemilik server pulsa serta para developer software pulsa menghasilkan sebuah prokol yang di sebut Prorkol Bandung 1.0.

Namun seiring berjalannya waktu Protokol Bandung 1.0 hannya menjadi tulisan saja, sedikit para developer software pulsa mengimplementasikan nya pada perangkat lunak yang mereka buat, hingga saat ini Protokol standart pengriman data untuk melakukan pengisian pulsa antar Server-Host ke client atau Server-Host ke Server-Host lain tidak memiliki ketetapan atau standart baku. Hingga saat ini untuk membentuk komuikasi pengiriman data antar peragkat lunak ( software pulsa ) Server Pulsa hanya dapat dilakukan oleh orang yang mengerti sedikit bahasa pemograman ( programer ).

Jadi jika ada pertanyaan bagaimana cara setting untuk transaksi lewat / via IP / host to host ...? 

Maka jawabannya hanya bisa di lakukan oleh pembuat perangkat lunak tersebut atau developer software masing masing. Atau cara lain menggunakan pihak k 3 ( programer ).





Komentar